Selasa, 13 Oktober 2015

Hasil Penelitian Rokok Elektrik Terbaru 2015

First Vs. New Generation Vaping Devices: Nicotine Absorption
http://www.nature.com/srep/2014/1402...srep04133.html
Berdasarkan sebuah studi yang dipimpin oleh Dr. Konstantinos E. Farsalinos, rokok elektrik dan cairan isi ulang yang digunakan dalam riset ini memberikan hanya 1/3 sampai 1/5 jumlah nikotin setelah 5 menit penggunaan dibandingkan rokok tembakau – dan generasi terbaru rokok elektrik secara signifikan mengungguli hasil penelitian dibandingkan generasi sebelumnya.
Ecigarettes Save Lives
http://www.spectator.co.uk/health/fe...es-save-lives/
Derek Yach adalah mantan kepala pengendalian tembakau di WHO. Beliau berkata dia mengerti kenapa banyak aktivis anti-merokok yang tidak percaya pada rokok elektrik. Tapi, beliau juga dengan sangat jelas mengatakan bahwa fakta dan bukti-bukti kesehatan terkait jelas – rokok elektrik dapat menyelamatkan ribuan nyawa. Beliau menyatakan bahwa semua orang yang terkait dengan masalah pengendalian tembakau membutuhkan waktu 50 tahun untuk menyadari sebuah kenyataan simpel – bahwa merokok membunuhmu tapi nikotin tidak membunuhmu.
Ecigarettes, Vaping And Public Health
http://www.clivebates.com/documents/...pebriefing.pdf
Sebuah kesimpulan untuk pembuat keputusan pemerintah dari Clive Bates, mantan direktur dari “Action on Smoking and Health” di London. Clive Bates juga merupakan salah satu pendiri “NGO Framework Convention Alliance” yang didirikan untuk memberikan dukungan pada “WHO Framework Convention on Tobacco Control”.
Vaping And Formaldehyde Study Questioned
http://www.ecigarette-research.com/w.../191-form-nejm
Validitas dari studi terbaru tentang rokok elektrik dengan voltase tinggi dapat menyebabkan formaldehida, dijawab oleh Dr. Konstantinos Farsalinos, yang mengatakan bahwa banyak sekali isu tentang bagaimana cara riset itu dijalankan dan bagaimana hasil riset tersebut disajikan.

Petani Tembakau Banyak yang Kehilangan Pekerjaan, efek dari kemajuan Rokok Elektrik

Jawabannya simpel, memang benar, tapi nggak juga kok. Mari kita coba lihat dampak lainnya
  1. Lapangan pekerjaan di industri rokok elektrik akan bertambah. Sama saja kan?
  2. Meskipun tidak sebanyak industri rokok tembakau, industri rokok elektrik juga membutuhkan ekstraksi nikotin dari tanaman tembakau. Para petani tembakau akan tetap bisa menanam tembakau untuk pemenuhan bahan baku pembuatan cairan isi ulang rokok elektrik.
  3. Para petani tembakau juga dapat mengalihkan lahannya ke tanaman lain seperti padi. Lebih mending menanam padi kan?
    Sampai hari ini Indonesia belum bisa swasembada beras. Pemerintahnya malah mikirin tanaman tembakau yang bikin banyak orang mati.
  4. Pemerataan ekonomi. Industri rokok elektrik akan didominasi oleh perusahaan-perusahaan UKM kecil dikarenakan mudahnya pembuatan pabrik rokok elektrik. Bisnis hisap menghisap ini akan dikuasai oleh banyak orang, bukan hanya oleh segelintir orang berkuasa seperti saat ini.
  5. Industri rokok elektrik membutuhkan ekstraksi buah-buahan dan menthol dalam jumlah besar. Ini dapat meningkatkan permintaan terhadap komoditas tersebut. Yang akan mempebesar potensi dan lahan yang digunakan untuk menanam buah-buahan dan menthol tersebut. Akan banyak tenaga kerja yang terserap di sini.
  6. Bagaimana dengan cukong tembakau yang selama ini menadapatkan keuntungan besar triliunan rupiah dari duit haramnya itu? Simpel, investasikan saja duit nya ke project-project lainnya kaya Djarum yang sekarang jadi pemilik Kaskus. Pemilik saham Djarum mungkin sudah memprediksikan hal ini dan mereka terus bereskspansi ke bisnis-bisnis lainnya.

Pemerintah Indonesia Kehilangan Banyak Uang dari Cukai Rokok, Efek dari Kemajuan Rokok Elektrik

Pernyataan di atas saya sebut sebagai sebuah pernyataan orang bodoh yang tidak memakai logika. Kenapa?
Jawaban simpelnya: Pemerintah bisa memberlakukan cukai yang sama terhadap rokok elektrik. Jadi pemerintah akan mendapatkan uang juga dari hasil penjualan rokok elektrik.
Jawaban panjangnya:
Sebagai negara dengan jumlah perokok kedua terbesar kedua di dunia, Indonesia seharusnya dapat memanfaatkan hal tersebut dengan menjadi yang terdepan dalam kemajuan dunia teknologi rokok elektrik ini.
Saya percaya, seperti yang sudah terjadi di Inggris, Amerika, Jerman, Jepang, Korea Selatan, Itali, dan beberapa negara maju lainnya. Rokok elektrik akan menjadi sebuah alat yang menggantikan rokok tembakau. Contohlah Inggris yang pengguna rokok elektriknya sudah mencapai lebih dari 2 (dua) juta orang, makin hampir sama dengan pengguna rokok tembakaunya.
Masih ingat betapa berjayanya Fuji Film dan Kodak dulu? Kedua perusahaan tersebut kolaps karena evolusi teknologi kamera dari analog menjadi digital. Inilah yang saya percaya akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan.Perusahaan rokok tembakau besar di seluruh dunia akan kolaps dan digantikan dengan ribuan bahkan jutaan pabrik rokok elektrik.
Contoh negara tetangga kita, Malaysia sudah memanfaatkan momen ini dengan membuat sebuah barrier tinggi terhadap produk rokok elektriknya. Malaysia secara pintar tidak mengeluarkan peraturan apapun terkait masalah rokok elektrik ini. Yang berarti, segala keperluan impor rokok elektrik ke dalam negara Malaysia akan dipersulit bahkan hampir tidak mungkin. Akan tetapi, pemerintah Malaysia membiarkan rakyatnya membuat usaha-usaha UKM yang memproduksi rokok elektrik. Para produsen tersebut dapat menjual rokok elektriknya secara bebas di Malaysia. Sudah banyak juga merek rokok elektrik Malaysia yang dijual di Indonesia. Tidak percaya? Silahkan cari sendiri di Google dan kamu akan tercengang ketika mengetahui sudah seberapa besarnya industri rokok elektrik di Malaysia.
Berdasarkan obrolan saya dengan pelaku bisnis rokok elektrik dari Malaysia, ini adalah cara mereka untuk mengembangkan industri lokal rokok elektrik Malaysia. Begitu saatnya tiba, mereka akan melegalkan rokok elektrik dalam keadaan siap tempur dengan negara lain. Begitu saatnya tiba, Malaysia akan menjadi net eksportir rokok elektrik yang akan mendatangkan banyak devisa negara.
Alih-alih memakai cara seperti Malaysia (abu-abu dulu, hijau kemudian), permerintah Indonesia akan membuat peraturan yang melarang peredaran rokok elektrik di Indonesia. Sebuah aturan bodoh dari pemerintah bodoh untuk rakyatnya yang tidak pernah mau belajar.
Dengan menerapkan strategi seperti Malaysia, atau melegalkan rokok elektrik dari sekarang, pemerintah Indonesia dapat bersiap-siap mencuri start untuk membangun ekosistem rokok elektrik di dalam negeri. Ingat, saat ini baru negara-negara maju yang melegalkan rokok elektrik.
Jangan sampai rokok elektrik baru diperbolehkan di Indonesia setelah negara Kenya, Zimbabwe, Laos sudah melegalkannya. Hal tersebut akan membuat kita menjadi net importir untuk produk rokok elektrik dan Indonesia tidak akan bisa mengambil keuntungan dari sini. Rokok elektrik seharusnya bisa menjadi salah satu sumber devisa terbesar di Indonesia.

Konspirasi Untuk Menjegal Rokok Elektrik

Seperti yang kita lihat beberapa bulan terakhir di banyak media massa besar (termasuk D***k, K****s, dan lainnya yang tidak usah disebutkan disini), banyak sekali kita lihat pemberitaan miring terkait rokok elektrik. Padahal, bukti hasil penelitian sains terhadap rokok elektrik membuktikan bahwa rokok elektrik jauh lebih sehat dibanding rokok tembakau.
Bahkan, kepala BPOM dan Depkes pun mengatakan rokok elektrik sangat berbahaya. Ada apa gerangan?
Pemerimaan negara dari cukai rokok tembakau mencapai 100 triliun per tahunnya.
http://www.tempo.co/read/news/2014/0...ukai-Terbanyak
(Ini juga jawabannya simpel, pemerintah bisa memberlakukan cukai untuk rokok elektrik. Dan penerimaan cukai dari rokok elektrik juga pasti akan banyak seperti halnya rokok tembakau)
Tidak sampai di situ, banyaknya orang yang menderita penyakit yang disebabkan oleh rokok pun berperan penting di sini.
Perlu diingat, penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh rokok tembakau adalah penyakit-penyakit kelas berat, seperti kanker paru, kanker kandung kemih, kanker payudara, kanker serviks, kanker kerongkongan, kanker pencernaan, kanker ginjal, kanker mulut, serangan jantung, penyakit jantung koroner, aterosklerosis, penyakit paru obstruktif kronik, impotensi, dan gangguan media lainnya (masih banyak loh, cari aja di google!).
Dihitung kasar: Jumlah perokok tembakau 30% dari populasi Indonesia 250 juta orang: 75 juta orang!
Penelitian membuktikan 2 dari 3 orang perokok tembakau mengalami penyakit yg ditimbulkan oleh kebiasaan merokok tembakaunya, yag berarti sekitar 50 juta orang terkena berbagai macam penyakit akibat rokok tembakau.
Bisa dibayangkan betapa banyaknya uang yang berputar di sini. Rumah sakit, dokter, apotek, produsen obat dan pelaku kesehatan lainnya di Indonesia menikmati uang pengobatan untuk 50 juta orang pesakitan tersebut.
Contoh kecil: Banyak para perokok tembakau yang impotensi. Bayangkan berapa jumlah penjualan obat impotensi tersebut di seluruh Indonesia?
Kita beralih ke media massa. Saya kebetulan akrab dengan beberapa orang dari koran R*******a, banyak dari mereka yang sudah beralih menggunakan rokok elektrik. Tapi tidak satupun dari mereka yang berani memberitakan efek positif dari rokok elektrik. Karena banyaknya iklan masuk dari pabrik rokok. Perlu diingat, sekarang banyak sekali acara musik yang diiklankan besar-besaran dengna pabrik rokok sebagai sponsor utamanya.
Ironis? Ya. Anda bekerja sebagai reporter untuk memberitakan kebenaran kepada masyarakat. Tapi pada akhirnya itu tidak bisa dilakukan karena politik uang.
Kita hanya bisa berdoa mudah-mudahan pemerintah Jokowi yang dipilih oleh rakyat punya hati nurani. Semoga pemerintah memperbolehkan peredaran rokok elektrik demi rakyatnya yang sehat. Juga agar Indonesia tidak makin terpuruk ekonominya karena kalah bersaing dengan negara-negara maju yang sudah terlebih dahulu membuat ekosistem industri rokok elektrik di negaranya.
KESIMPULAN:
  1. Rokok elektrik terbukti jauh lebih sehat dibandingkan rokok tembakau. Resiko kesehatan yang ditimbulkan rokok elektrik jauh lebih kecil.
  2. Rokok elektrik terbukti dapat membantu perokok berhenti menggunakan rokok tembakau.
  3. Kita berharap pemerintah Jokowi mempunyai hati nurani dan mementingkan kesehatan masyarakat dengan menghentikan kebohongan publik tentang rokok elektrik.
  4. Kita berharap pemerintah Jokowi memperbolehkan peredaran rokok elektrik di Indonesia. Untuk Indonesia yang lebih sehat.
  5. Kita berharap pemerintah Jokowi memperbolehkan peredaran rokok elektrik di Indonesia. Untuk Indonesia yang dapat berkompetisi dengan negara lain sebelum terlambat.

Cara Membuat Coil

Panjang kanthal yang kita gunakan seringkali tidak terlalu kita perhatikan. Yang biasa kita perhatikan dalam membuat coil mechanical personal vaporizer adalah ukuran AWG, jumlah lilitan (mewakili panjang kanthal), dan besarnya diameter lilitan kanthal (bukan diameter kanthal itu sendiri, tetapi diameter dari LILITAN kanthal). Lalu bagaimana cara membuat coil agar hambatan yang dihasilkan tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar? Sebagai contoh, di sini kita coba buat coil dengan hambatan sekitar 0.5-0.6 ohm.

Alat-alat yang dibutuhkan:


Kawat kanthal 26 AWG
Obeng (atau tabung lainnya) berukuran 2mm
Gunting
Obeng lain (disesuaikan dengan sekrup pada kutub positif & negatif atomizer)
Kapas organik / tali silika
Tang / pinset
torch/ korek bara
Langkah-langkah:

- Lilit kawat kanthal ke obeng berukuran 2mm, sebanyak 5 lilit. Lilitan dibuat sepadat mungkin.
- Gunting sisa kawat, berikan jarak sekitar 2cm antara akhir lilitan ke titik kawat digunting. Biarkan obeng 2mm dalam kondisi masih terlilit kawat.
- Kendurkan (dilepaskan juga bisa) sekrup pada kutub positif & negatif atomizer (biasanya berupa tiang).
- Masukkan / pasang ujung-ujung kawat ke kutub positif & negatif atomizer (biasanya berupa lubang di tengah tiang). ). Perhatikan kawat jangan menyentuh bagian lain (dasar dan penutup) dari atomizer selain tiang kutub. Biarkan kawat masih dalam kondisi melilit obeng 2mm.
- Jika 3 tiang, masukkan ujung-ujung kawat ke tiang tengah dan pinggir (kiri / kanan sama saja).
- Jika 2 tiang, masukkan ujung-ujung kawat ke tiang kiri dan kanan.
- Pasang & kencangkan sekrup pada tiang kutub positif & negatif atomizer. Biarkan kawat masih dalam kondisi melilit obeng 2mm. Jangan terlalu kencang karena dapat memutuskan kawat, tetapi jangan terlalu longgar juga karena dapat mengakibatkan coil tidak terdeteksi.
- Lepaskan obeng 2mm dari lilitan kawat.
- Tekan tombol firing (tombol untuk menyalakan device), sampai lilitan menyala merah, LEPASKAN tombol firing, lalu tekan perlahan ujung kiri kanan lilitan dengan tang / pinset, sehingga lilitan merapat. -- Ulangi langkah ini beberapa kali sampai lilitan rapat dan rapi. Jika sudah rapat dan rapi, biasanya saat lilitan menyala, menyala nya dimulai dari tengah lilitan (seolah nyala nya mengalir dari tengah ke pinggir).
- Masukkan kapas organik / tali silika secukupnya, jangan terlalu padat, jangan terlalu longgar.
- Teteskan liquid sampai menyerap merata di seluruh kapas organik / tali silika.
- Nyalakan personal vaporizer selama beberapa detik, cek apakah ada bagian kawat yang menyala selagi kapas organik / tali silika masih basah. Jika ada bagian kawat yang menyala padahal kapas organik / tali silika masih basah, uap yang kita hirup akan terasa panas & sangat tidak enak. Coba ganti kepadatan kapas (dilonggarkan / dipadatkan), rapikan bentuk lilitan, atau kalau masih tidak bisa, ulangi buat coil baru.
- Jika semua berjalan lancar, pasang cap (penutup) atomizer, mechanical personal vaporizer Anda siap digunakan.


Tutorial video pembuatan coil :


















Hambatan Coil pada Vaporizer

Secara garis besar, hambatan coil mechanical personal vaporizer dipengaruhi oleh 2 hal, yaitu ukuran diameter kanthal dan panjang kanthal yang kita gunakan. Rata-rata pengguna mechanical personal vaporizer menggunakan hambatan coil sekitar 0.3-1.2 ohm (satuan hambatan).

Ukuran diameter kanthal yang digunakan untuk coil mechanical personal vaporizer biasanya berkisar antara 20-28 AWG (American Wire Gauge, satuan ukuran kawat yang biasa digunakan untuk kanthal). Semakin besar angka ukuran AWG, semakin besar pula hambatannya (ukuran diameter semakin kecil). Panjang kanthal yang digunakan untuk coil mechanical personal vaporizer pun berperan penting pada hambatan coil. Semakin panjang kanthal yang digunakan, semakin besar pula hambatannya. Berikut adalah tabel dari ukuran kawat kanthal terhadap hambatan per cm:

- AWG 30, untuk coil 1.5Ω - 2.0Ω
- AWG 28, untuk coil 0.5Ω - 1.5Ω
- AWG 26, untuk coil 0.2Ω - 0.8Ω
semakin kecil ukuran AWG nya, semakin ngebul hasil nya
dan berikut ukuran khantal dalam ukuran yg lebih mudah kita pahami
26 awg 0.40 mm
28 awg 0.32 mm
30 awg 0.26 mm
32 awg 0.20 mm
34 awg 0.16 mm


Kesimpulan

Pembuatan coil mechanical personal vaporizer memegang peranan penting dalam uap yang dihasilkan dari mechanical personal vaporizer. Karena voltase tidak bisa diatur, maka hambatan coil lah yang kita atur untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Banyak cara lain dalam membuat coil mechanical personal vaporizer, ini hanya salah satu cara yang bisa dibilang paling dasar dibandingkan cara-cara lainnya. Untuk pengguna mechanical personal vaporizer, terutama pembuat coil mechanical personal vaporizer, silakan melakukan eksperimen dengan coil yang Anda buat. Tetapi ingat, keselamatan adalah nomor satu.

Untuk merangkum mengenai hambatan coil, saya paparkan beberapa poin yang bisa dipegang :

Semakin KECIL angka pada AWG, semakin KECIL pula HAMBATAN coil.
Semakin SEDIKIT LILITAN kanthal, semakin KECIL pula HAMBATAN coil.
Semakin KECIL DIAMETER LILITAN kanthal, semakin KECIL pula HAMBATAN coil.
Dan yang terakhir, semakin KECIL HAMBATAN coil, semakin BANYAK UAP yang dihasilkan (umpama jalanan, semakin hambatan kecil (tidak macet, tidak berlubang), semakin lancar kendaraan lewat)

Hitungan-hitungan yang saya paparkan berasal dari segala yang telah saya pelajari selama ini. Saya sendiri belum benar-benar mencari sumber-sumber ilmiah dari hitungan-hitungan yang saya lakukan. Jika ada kesalahan penggunaan rumus / hitungan, mohon dikoreksi. Intinya, lakukan ini dengan resiko sendiri DO WITH YOUR OWN RISK !!!

Definisi Coil pada Vaporizer

Coil adalah elemen yang dipanaskan untuk menguapkan liquid pada personal vaporizer. Electrical personal vaporizer pun menggunakan coil. Tetapi, yang akan saya bahas di sini adalah coil mechanical personal vaporizer. Mechanical personal vaporizer biasanya menggunakan RDA (Rebuildable Dripping Atomizer) / RTA (Rebuildable Tank Atomizer). Sesuai namanya, kita akan membuat sendiri coil mechanical personal vaporizer pada atomizernya. Nah, coil, khususnya pada RDA / RTA/ sebagian clearomizer.

Coil mechanical personal vaporizer pada umumnya dibuat dari kawat kanthal (kawat yang bahannya sebagian besar dari besi, krom, dan aluminium). Kawat kanthal ini sering digunakan sebagai coil karena dapat menahan panas hingga 1.200°C (titik leleh). Selain itu, biasanya kawat kanthal sudah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghantarkan listrik dengan baik.
Untuk membuat coil mechanical personal vaporizer, kawat kanthal ini dibuat kumparan, lalu sambungkan ujung-ujung kawat pada kutub positif dan negatif dari atomizer yang digunakan. Setelah itu, di dalam kumparan tersebut kita masukkan media penyerap liquid (kapas organik / tali silika). Pada saat mechanical personal vaporizer kita nyalakan, coil akan memanaskan media penyerap liquid yang kita gunakan, sehingga liquid yang terdapat pada media tersebut akan menjadi uap yang dapat kita hirup.